Wednesday, September 26, 2012

PERALATAN DAN KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

1. Tang (Pliers) Tang (plier) digunakan untuk memotong, membengkokkan, memegang, memutar, membuka mur/baut dan mengencangkan benda kerja. Alat ini sangat banyak penggunaannya dalam pemasangan instalasi listrik. 2. Tang pemotong (Diagonal Cutting Pliers) Alat ini mempunyai sendi dan rahang yang keras yang digunakan untuk memotong kawat listrik/kabel. 3. Tang rahang tipis (Flat nose pliers) Alat ini mempunyai rahang tipis (pelat) yang digunakan untuk memegang benda/bagian yang kecil, ujungnya yang lancip dapat pula digunakan untuk membeng-kokkan kawat/kabel 4. Tang rahang bulat panjang (Long Nose Pliers) Alat ini berahang bulat dan agak panjang kadang-kadang dileng-kapi dengan sisi pemotong. Rahangnya ada yang lurus dan bengkok. 5. Tang Kombinasi (Combination pliers) Alat ini dapat digunakan untuk memotong kawat, memegang pelat tipis dan memegang pipa ukuran kecil. 6. Tang Pengupas Isolasi Kabel Alat ini digunakan untuk mengupas kabel yang berisolasi supaya ujung-ujung kabel tersebut dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 7. Obeng (Screwdrivers) Alat ini digunakan untuk membuka atau memasang/ mengencangkan sekrup yang kepalanya beralur. Ujung obeng ini yang digunakan sebagai pengencang/pengendor sekrup tersebut. Bentuknya ada yang menyerupai kembang dan sering disebut obeng kembang atau obeng plus dan digunakan untuk mengencangkan/ mengendorkan ujung sekerup yang beralur seperti kembang. Bentuk yang lain adalah pipih dan sering disebut obeng minus atau obeng plat dan digunakan untuk mengencangkan/ mengendorkan ujung sekrup yang beralur lurus. 8. Solder Listrik Solder listrik adalah alat untuk menyolder komponen listrik/ elektronika. Daya listrik yang digunakan berkisar antara 20 watt sampai dengan 200 watt tergantung keperluannya. Apabila arus listrik masuk ke dalam solder. akan terjadi panas pada elemen pemanasnya. Panas yang terjadi pada elemen pemanas diteruskan ke ujung mata solder yang runcing yang terbuat dari tembaga. Panas ini digunakan untuk mencairkan timah solder dan memanaskan titik penyolderan. Multi Meter Multi meter atau juga disebut AVO meter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada listrik atau tidak, atau alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik, arus listrik atau hambatan listrik. Terdapat dua macam AVO Meter, yaitu AVO meter analog dan AVO meter digital. Dalam pengukuran besaran listrik yang sering dilakukan dalam instalasi listrik adalah pengukuran tegangan listrik dan hambatan listrik. a. Pengukuran Tegangan Listrik AC Pengukuran tegangan listrik dilakukan apabila kita ingin memeriksa apakah dalam rumah ada listrik atau tidak atau kita ingin mengukur besarnya tegangan listrik. Pengukuran tegangan listrik AC dengan cara: a) Atur posisi saklar selektor pada kedudukan Volt AC pada batas ukur 250VAC atau yang lebih besar. b) Hubungkan kedua ujung kabel (jumper) dari AVO meter ke jala-jala listrik pada stop kontak. b. Pengukuran tegangan listrik DC Pengukuran tegangan listrik DC dilakukan apabila kita ingin mengetahui besarnya tegangan listrik seperti batere dan aki. Cara pengukuran tegangan listrik DC adalah sebagai berikut: a) Atur posisi selektor (saklar pemilih) pada kedudukan Volt DC dan pilih batas ukur pada kedudukan yang lebih tinggi dari sumber listrik DC yang akan kita ukur. b) Hubungkan ujung kabel (jumper) warna merah dari AVO meter ke terminal positif (+) dan kabel warna hitam ke terminal negatif(-) c. Pengukuran Hambatan Listrik Dalam pemasangan instalasi listrik, untuk memeriksa apakah terjadi hubung singkat atau tidak dalam penyambungan kawat, dapat kita lakukan dengan cara sebagai berikut: a)Matikan terlebih dahulu sumber listrik. b)Atur posisi selektor (saklar pemilih) pada kedudukan ohm. c)Hubungkan salah satu dari kedua ujung kabel dari AVO meter ke kawat fasa dan ujung satunya lagi ke kawat nol. d)Bila jarum penunjuk tidak bergerak, berarti sambungan tidak ada yang terhubung singkat. Bila jarum penunjuk bergerak menyimpang ke kanan berarti terdapat sambungan yang short (hubung singkat) dan periksa kembali hubungan pengawatan pada instalasi tersebut. 10. Tespen Testpen sering digunakan dalam kegiatan elektronika. Testpen merupakan alat bantu pengukuran sederhana, test pen digunakanuntuk mengetahui apakah suatu penghantar listrik (kabel atau kawat)memiliki tegangan listrik Tespen adalah sejenis peralatan listrik yang berfungsi untuk mengetahui apakah dalam instalasi listrik terdapat arus listrik atau tidak. Berikut adalah beberapa contoh bentuk dari tespen. Didalam test pen terdapat lampu petunjuk (indicator) yang akanmemberikan tanda, apabila menyala maka pada bagian sumberterdapat tegangan, sebaliknya apabila tidak menyala maka padabagian sumber tidak terdapat tegangan Cara menggunakan tespen adalah dengan menempelkan ujungnya ke kabel listrik yang akan diperiksa dan tempelkan salah satu jari kalian pada ujung bagian kepala tespen. Cara penggunaan test pen sebagai berikut 1.Pegang test pen dengan ujung-ujung jari 2.Letakkan jari telunjuk pada bagian atas (tempat jari tangan) 3.Pastikan bahwa jari-jari tangan anda tidak menyentuh bagiansumber dan buatlah pengukuran menjadi nyaman 4.Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber) denganpenghantar yang akan diuji. 5.Perhatikan lampu petunjuk 6.Lepaskan test pen dari penghantar yang diuji kesimpulan Test pen merupakan alat bantu pengukuran yang digunakan untukmengetahui apakah suatu penghantar (atau sumber listrik) terdapattegangan. Test pen tidak dapat mengetahui besarnya tegangansumber. Tespen memiliki lampu petunjuk (indicator) apabila lampumenyala maka pada sumber terdapat tegangan, sebaliknya apabilalampu tidak menyala maka pada sumber tidak terdapat sumber tegangan. 11. Palu (Hammer) Alat ini digunakan untuk memukul benda kerja atau benda lain seperti paku atau pemasangan sekerup sebelum diputar dengan obeng.

Tuesday, September 18, 2012

materi Listrik Rumah Tangga

Standar Kompetensi Menciptakan model transmisi energi menggunakan bahan-bahan yang relatif murah dan mudah diperoleh. Kompetensi Dasar 1. Membedakan jenis dan sifat komponen- komponen instalasi listrik rumah tangga sesuai dengan spesifikasinya. KKm = 80 Arus listrik adalah besaran yg khayal dan tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi dapat dirasakan dan dapat dilihat dari akibat yang ditimbulkannya. Masih ingatkah kalian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan aliran arus listrik? Berikut adalah hal dasar yang berkaitan dengan arus listrik Arus listrik adalah besaran yg khayal dan tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi dapat dirasakan dan dapat dilihat dari akibat yang ditimbulkannya. Masih ingatkah kalian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan aliran arus listrik? Berikut adalah hal dasar yang berkaitan dengan arus listrik Besarnya arus listrik di dalam suatu kawat penghantar dinyatakan dengan kuat arus listrik (lambangnya; I), satuannya adalah amper. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah ampermeter. Bagaimanakah listrik dapat menyalakan lampu pijar? Arus listrik mengalir dari kutub positif baterei, melalui kawat penghantar masuk ke lampu pijar melalui bagian tengah bawah. Arus listrik akan melewati elemen pijar yang membuat lampu itu menyala. Melalui bagian pinggir lampu, arus listrik meninggalkan lampu dan terus menuju kutub negatif baterei. Listrik dialirkan melalui kawat listrik yang terbuat dari bahan penghantar. Bahan penghantar listrik yang umum kita jumpai adalah tembaga dan aluminium. Kawat listrik selalu diisolasi dengan bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik, seperti plastik atau karet untuk keamanan. Isolasi kawat listrik dibuat dalam beberapa warna untuk membedakan antara kawat yang satu dengan yang lainnya : warna hitam, merah, kuning adalah kawat arus atau fasa; warna biru adalah kawat nol, dan kawat hijau atau kuning/hijau adalah kawat pembumian (ground). Di rumah kita ada meter listrik. Meter listrik biasanya dihubungkan dengan kabel listrik yang masuk dari tiang ke rumah kita. Meter ini berfungsi untuk mengukur berapa banyak energi listrik yang kalian gunakan. Dari meter listrik, aliran listrik kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok yang berbeda. Rumah yang kecil biasanya hanya memiliki satu kelompok, sedangkan rumah yang besar biasanya memiliki beberapa kelompok. Setiap kelompok masing-masing memiliki pengaman berupa sekering (fuse). Besaran tegangan listrik yang digunakan bervariasi sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Lampu senter atau lampu pada sepeda motor menggunakan tegangan antara 3V s/d 12V. Tegangan ini tidak berbahaya dan kita bisa bekerja dengan tegangan ini tanpa masalah. Dapat dikatakan bahwa tegangan di bawah 50V dalam keadaan normal tidak menimbulkan bahaya serius. Klasifikasi tegangan ini termasuk klasifikasi tegangan rendah. Aliran listrik di rumah mempunyai tegangan 220V. Tegangan ini sangat berbahaya dan dapat mematikan manusia. Tegangan 220V termasuk klasifikasi tegangan tinggi. Karena sesuatu hal isolasi kawat bisa rusak. Bila hal itu terjadi, dapat menimbulkan bahaya berupa hubungan singkat yang menimbulkan kebakaran dan bila tersentuh maka kalian akan terkena aliran listrik dan tubuh kalian mengalirkan aliran listrik tersebut ke bumi (ground). Mengapa demikian? Itu karena tubuh kalian terdiri dari air sehingga termasuk penyalur listrik juga . Sengatan Listrik sangat berbahaya. Listrik dapat membuat kalian kejang-kejang otot. lemas, pingsan dan bahkan dapat merenggut nyawa kalian. Isolasi kawat yang rusak atau sobek dapat saja terjadi pada titik kontak, peralatan listrik dan lain-lainnya yang menggunakan listrik. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan listrik dan bila mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan listrik, pakailah skalianl karet yang kering.  

Tuesday, September 11, 2012

SOLO 2012