“Sapa suci adoh bebaya lan pati”
(siapa
saja yang suci (badan maupun hati) akan terhindar dari bahaya dan yang
mematikan(kejahatan/penyakit yang
mematikan)
Ungkapan orang Jawa jaman dahulu yang mungkin saat ini
jarang kita mendengarnya. Agak aneh memang, mengapa kok suci yang jadi inti
dari ungkapan tersebut. Kenapa kok bukan kekuatan atau siapa yang punya
kekuasaan yang jauh dari bahaya dan kematian melainkan malah orang-orang yang
suci.
Dalam Islam, wudhu merupakan salah satu cara untuk
mensucikan diri dari hadast maupun najis yang mungkin ada dan merupakan syarat
syahnya Sholat. Beberapa pakar menyatakan bahwa wudhu juga memiliki beberapa
manfaat untuk kesehatan yang mungkin dapat mencegah datangnya beberapa penyakit
yang mungkin dapat menyebabkan kematian.
Manfaat
secara umum
Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi
utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman,
racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi ( tempat pembuangan
zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori ) dan media komunikasi antar sel
syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan.
Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh
pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode
menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Kalu kulit sering
kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi
kuman.
Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan
pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan
dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita
ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal,
diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus
pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga
hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru),
Neisseria sp, Hemophilus sp.
Seorang ahli bedah diwajibkan membasuh kedua belah tangan
setiap kali melakukan operasi sebagai proses sterilisasi dari kuman. Cara ini
baru dikenal abad ke-20,sebagaimana kita tahu jepang membutuhkan 100 tahun
untuk membiasakan cuci tangan, kapanye2 cuci tangan juga sedang gencar2nya di
media massa, padahal umat Islam sudah membudayakan sejak abad ke-14 yang lalu.
Luar Biasa!
Berkumur, berarti membersihkan rongga mulut dari penularan
penyakit. Sisa makanan sering mengendap atau tersangkut di antara sela gigi
yang jika tidak dibersihkan ( dengan berkumur-kumur atau menggosok gigi)
akhirnya akan menjadi mediasi pertumbuhan kuman. Dengan berkumur-kumur secara
benar dan dilakukan lima kali sehari berarti tanpa kita sadari dapat mencegah
dari infeksi gigi dan mulut.
Sementara membasuh wajah dan kedua
tangan sampai siku, serta kedua kaki memberi manfaat menghilangkan debu-debu
dan berbagai bakteri. Apalagi dengan membersihkan badan dari keringat dan
kotoran lainnya yang keluar melalui kulit. Dan juga, sudah terbukti secara
ilmiah penyakit tidak akan menyerang kulit manusia kecuali apabila kadar
kebersihan kulitnya rendah.
Istinsyaq, berarti menghirup air dengan lubang hidung,
melalui rongga hidung sampai ke tenggorokan bagian hidung (nasofaring).
Fungsinya untuk mensucikan selaput dan lendir hidung yang tercemar oleh udara
kotor dan juga kuman.
Selama ini kita ketahui selaput dan lendir hidung merupakan
basis pertahanan pertama pernapasan. Dengan istinsyaq mudah-mudahan kuman
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat dicegah.
Begitu pula dengan pembersihan telinga sampai dengan
pensucian kaki beserta telapak kaki yang tak kalah pentingnya untuk mencegah
berbagai infeksi cacing yang masih menjadi masalah terbesar di negara kita
Dari segi rohani, wudhu menggugurkan ‘daki-daki’ yang
menutupi pahala. Bersama air wudhu, dosa-dosa kita dibersihkan, sebagaimana diriwayatkan
Abu Hurairah RA,
"Rasulullah SAW bersabda, Apabila seorang hamba muslim
atau mukmin berwudhu, tatkala ia membasuh wajahnya keluarlah dari wajahnya
seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan dengan air itu atau dengan
tetesan terakhirnya. Apabila dia membasuh dua tangannya maka akan keluar
seluruh dosa yang dilakukan tangannya bersamaan dengan air itu atau tetesan air
yang terakhir. Apabila dia membasuh dua kakinya maka keluarlah seluruh dosa
yang telah dilangkahkan oleh kakinya bersama air atau tetesannya yang terakhir
sehingga dia selesai wudhu dalam keadaan bersih dari dosa-dosa." (HR
Muslim)
Tata cara wudhu yang disyariatkan :
Maka berbahagialah kita sebagai umat
yang selalu diberi petunjuk sehingga selalu dapat menikmati indahnya bersuci
badan dan hati
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletenice thread,.. :)
ReplyDeleteaku tambahin dikit
1. Sarana pembentukan karakter dan melatih kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
2. Terapi alami yang terbukti secara ilmiah untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai macam penyakit.
3. Membasuh wajah akan memberi efek positif pada usus, ginjal, sistem saraf, dan sistem reproduksi.
4. Membasuh kaki akan memberikan efek positif pada kelenjar pituitary otak yang bertugas mengatur fungsi-fungsi kelenjar endokrin (kelenjar yang bertugas mengatur pengeluaran hormon).
5. Membasuh telinga dan memijat bagian-bagiannya dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi rasa sakit.
6. Dapat mencegah penyakit kanker kulit, yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit.
7. Membasuh wajah dapat meremajakan sel-sel kulit wajah dan membantu mencegah munculnya keriput.
8. Meremajakan selaput lendir yang memiliki peran penting bagi pertahanan tubuh.
9. Menjadikan seorang muslim selalu tersadar, bersemangat dan bersinar.
10. Dan ini yg terpenting! Wudhu dapat melindungi anda dari pengaruh guna2 atau pengaruh setan sehingga anda terhindar dari kejahatan gaib seperti guna-guna,santet,teluh,pelet,hipnotis,dsb.
Simaklah hadis Rasulullah SAW. Hadist Riwayat Tirmidzi menyebutkan, "barangsiapa yang senantiasa dalam keadaan suci (dari hadas), maka malaikat akan selalu memohonkan ampunan kepada Allah SWT, baginya selama ia masih tetap dalam keadaan suci (belum berhadas)."